Kamis, 06 Februari 2014

CORETAN BERMAKNA KELAS VI A + B


"SAHABAT SEJATI DAN SEPATU RODA KESAYANGAN"
Karya: Aisyah Al-Ghozi Ahmad. Kelas VI B

 Aqilah dan keluarganya baru saja pindah rumah di Madiun, sore hari Aqilah bermain sepatu roda di taman. Ia melihat ad 4 orang sahabat yang duduk dekat sebuah pohon mangga, lalu salah satu dari mereka menghampiri Aqilah dan mengajak berkenalan.
 Lalu Aqilah berkenalan dengan Farida, Zulfan, dan si kembar Hanan dan Haniah. Mereka berdua lucu lho……
 Lalu Farida berbicara kepada aqilah kalau Farida dan teman-teman juga punya sepatu roda. Dan setiap hari mereka selalu bermain sepatu roda bersama.
 Suatu hari Farida, Hanan, Haniah, dan Zulfan sedang membicarakan hari ulang tahun Aqilah hari Senin besok, mereka sibuk membicarakan kado yang akan mereka berikan kepada Aqilah, lalu tiba-tiba Aqilah datang dan mereka langsung diam.
 Karena mereka tidak ingin Aqilah tahu kalau mereka sedang membicarakan hari ulang tahun Aqilah. Keesokan harinya ketika mereka di sekolah Aqilah bingung karena Farida, Zulfan, Hanan dan Haniah membawa sebuah tas kecil lalu Aqilah bertanya kepada teman-temanya, tetapi teman-temanya malah diam lalu Zulfan mengajak ke kantin sekolah.
 Hanan dan Haniah setuju, farida juga setuju tetapi, Aqilah menolak karena teman-temanya tidak menjawab pertanyaan aqilah. Farida langsung memberi kan tas kecil itu pada Aqilah, Hanan, Haniah dan Zulfan juga memberikanyany kepada Aqilah. Ternyata isinya kado, dari Farida isinya buku dari flanel ketika dibuka ada boneka jari Aqilah, Hanan, Haniah, Farida dan Zulfan.
 Aqilah merasa senag mempunyai sahabat seperti mereka lalu Zulfan mengusulkan agar mereka berlima mempunyai nama Best Friend forever. Dan mereka menjadi sahabat sejati apalagi mereka semua mempunyai hobi bermain sepatu roda bahkan ketika berangkat ke sekolah mereka menggunakan sepatu roda kesayangan mereka dan kadang dipanggil sahabat sejati.
 Suatu hari ada anak seusia mereka pindah dekat rumah Aqilah. Sore hari Aqilah mengajak berkenalan kepada anak itu ternyata anak itu bernama Nia. Ketika Aqilah berkenalan tiba-tiba teman-teman Aqilah datang menghampiri Aqilah dan bertanya siapakah anak itu ? tanya Hanan dan haniah serempak, lalu Aqilah menjawab nama anak itu adalah Nia.
 Sekarang dia menjadi sahabat baru kita, kata Aqilah, lalu Farida mengajak mereka bermain sepatu roda. Lalu Nia menolak karena dia tidak mempunyai sepatu roda. Lagi pula gaji orang tuanya hanya pas-pasan.
 Lalu keesokan harinya ketika di sekolah mereka berbicara kalau uang saku mereka disisihkan sebagian untuk membelikan sepatu roda untuk Nia lalu Farida bilang kalau kita menyisihkan uang saku itu membutuhkan waktu lama.
 Aqilah menjawab” ingat Farida sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit.jadi kita tidak boleh putus asa lagi pula membentu oarang tua itu akan mendapatkan pahala, iya kan ???” iya..semua serempak.
 Lalu uang mereka terkumpul banyak segera mereka membelikan sepatu roda untuk Nia. Mereka membelikan warna hijau. Ketika itu mereka sampai di rumah dan mereka langsung memberikan sepatu roda itu untuk Nia.
 Nia sangat senang, jadi sekarang kita bisa bermain sepatu roda bersama tanpa ada yang tidak menggunakan sepatu roda. Jadi sekarang mereka menjadi 6 sahabat setia.


"SAYA MALAM INI AKAN TIDUR DAN BANGUN ESOK PAGI"
 Karya : Nanang Kurniawan, Kelas VI B

 Tepat pukul 05.30 aku terbangun, diiringi dengan suara-suara ayam yang berkokok seolah menyanyi sambil membangunkan orang-orang yang masih tidur. Serta dapat kulihat burung-burung yang berterbangan meninggalkan sarangnya untuk mencari makan.
 Dari timur sang surya menyapaku dengan malu-malu untuk menampakkan cahayanya. Aku berjalan ke halaman depan rumah tepat dihadapanku ada sebuah jalan besar untuk berlalu lintas.
 Dari kejauhan tampak sawah-sawah milik petani yang ditanami padi masih berwarna hijau, terliaht sangat sejuk, indah dan damai. Dari kejauhan pula terlihat seorang petani yang sedang membajak sawahnya. Yang belum ditanami tumbuhan, dan ada juga petani yang sedang mencari rumput untuk makan binatang peliharaannya seperti kambing, sapi, dan kerbau.
 Didesaku rata-rata penduduknya sebagai petani. Pagi ini terlihat sangat sibuk di jalan terlihat di jalan. Terlihat ibu-ibu yang sedang berjalan menuju pasar untuk berjualan sayur.
 Tetanggaku seorang peternak bebek yang tidak kalah sibuknya dengan orang-orang. Pagi-pagi sekali dia berjalan menggiring bebeknya ke sawah dekat sawah untuk mencari makan. Bebek yang pintar berbaris dengan rapi penggembalanya.
 Sunggu pemandangan yang sangat menarik dilihat ketika kita bangun tidur.
 Di halaman rumah kakekku yang menghadap ketimur terdapat pohon-pohon yang rindang, ada pohon mangga yang berbuah sangat lebat, di samping kiri pohon mangga ada pula pohon jambu air yang belum berbuah karena belum musimnya.
 Desa yang bernama Nambahdadi ini adalah tempat yang aku kunjungi saat liburan. Selain bisa bertemu kakek dan nenek, aku juga bisa melihat pemandangan yang indah dan damai.





"Indahnya Sungai di Desaku"
Karya : Chevin Anthonio (Kelas VI A)

 Mentari menyambut datangnya pagi
 Dari ufuk timur
 Melihat heningnya air sungai
 Pandangan mata damai, aman hati dan sugma
 Beningnya air sungai bagaikan
 Cantiknya perempuan di desaku
 Di tengah-tengah beningnya sungai
                Ikan-ikan berloncatan kesana kemari
 Itulah desaku

"GURUKU TERSAYANG"
Karya:AisyahAl-Ghozi. Kelas VI B

 Pagi yang indah deruan angin menerpa wajah
 Dingin menyelimuti langkah penuh keikhlasan
 Renungan hanya untuk sebuah kejayaan
 Berfikir hanya untuk sebuah keberhasilan
 Tiada lafadz seindah tutur katamu wahai guruku
                Tiada penawar seindah senyummu
 Tiada hari tanpa sebuah bakti
 Dan kau menabur benih kasih tanpa rasa lelah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar